Selasa, 17 April 2012

A Wild Trip to Dufan

(Postingan ini ditujukan buat korban - korban Dufan tanggal 16 April 2012, terutama buat Marco, Ipeh, Hans, Daniel, Ebing, Nenek, Imel, Vidya, Gaby, Acong, Alberta, Diva, adeknya Diva yang entah gue gak tau siapa namanya)

Waktu menunjukan pukul 04.00. Gue terbangun dari tempat tidur gue. Gue bangun bukan karena insting gue untuk bangun pagi - pagi, melainkan gara - gara toa mesjid deket rumah gue membuat gue terbangun. Kemudian gue tidur lagi sambil menutup kuping gue pake sarung.

Jam 06.30, gue dibangunkan sama nyokap gue. Cara membangunkan nyokap gue cukup unik. Dia buka pintu gue, terus sambil tepok tangan dan berkata :

HORE LEON GAK BANGUN

Gue kaget dan terbangun, ternyata udah jam 06.30. Dengan muka compang camping gue langsung masuk kamar mandi buat (ya mestinya kalian tau lah ngapain aja orang di kamar mandi), lalu ambil tas. Tas tersebut gue isi dengan baju, handphone, earphone, kamera, dompet, 3 botol minum, 1 kotak makan berisi nasi + ayam panggang, dan 1 kotak makan berisi 2 buah roti panggang. Bawaan gue udah kayak mau minggat dari rumah.

Gue langsung menuju ke sekolahan dengan ojek. Kenapa gak pake delman? Karena gak ada delman di rumah gue. Kenapa gak naik elang? Karena gue bukan artis indosiar yang mau ke pasar aja naik elang.

Diberitakan Imel kalo kami bakal berangkat jam 07.00. Gue nyampe sekolah jam 07.00. Ternyata mobil jemputan baru dateng jam 07.30. Gue ditipu. Sebagai veteran yang udah sekolah lebih lama di sana, gue merasa dipecundangi -__-

Setelah yang lain berkumpul, jam 07.28 jemputan itu udah dateng. Gue dan kawan - kawan gue yang gak berdosa (kecuali Imel yang udah bohongin gue) langsung berangkat ke Ancol.

Sampe Ancol, jemputan tersebut membawa kita ke Dufan (walaupun sempet nyasar juga). Di Dufan, ternyata masih tutup. Gue liat jam, ternyata baru jam 9. Akhirnya kita menunggu seperti orang - orang terlantar untuk mencari sesuap nasi.

Jam 09.55, loket dufan dibuka. Antrian sepanjang anaconda pun muncul. Gue enggak tau siapa dari temen gue yang ngantri, tapi gue salut sama temen gue yang satu ini. Dia bisa nyelip sehingga cepet dapetin tiketnya. Keren.

Setelah beli tiket, kita menunggu lagi sampe pintu Dufan dibuka (lagi). Agak membosankan yah -__-

Dufanpun dibuka, kita langsung menyerbu Dufan kayak di film 300, bedanya kita gak berteriak "THIS IS SPARTAAAAA" karena kita bukan prajurit sparta yang setengah bugil.

Sampe dufan, timbul percakapan yang pasti diucapkan pertama kali :

"Mau naik apa dulu nih"


Setelah berunding, wahana yang pertama kali kita naikin adalah : hysteria

Panik tingkat petronas twin tower.

"GUE BELOM ADA NYALI APA - APA KENAPA LANGSUNG NAEK WAHANA LAKNAT ITU!!" teriak gue dalam hati -__-

Akhirnya yang jadinya naik hysteria adalah marco, daniel, ivan, hans, ebing, acong, gue, imel, alberta, dan diva.

DI tengah - tengah antrian panjang, 5 meter sebelum pintu masuk wahana itu, ebing langsung kabur dengan melompati pagar pembatas antrian seperti maling jemuran. Alesannya sih kebelet pipis. Yowes biarinin aja.

Setelah mengantri, akhirnya giliran gue untuk mencoba wahana laknat itu. Gue dapet tempat duduk paling belakang. Saat hysteria dilontarkan ke atas, gue merem. Ketika berhenti di atas dan turun lagi. Gue merasa pantat gue melayang selama 5 detik. Gue membuka mata gue. Ternyata gue melihat pemandangan pantai ancol, lengkap dengan laut dan kapal. Indah banget. Yang tadinya gue takut naek hysteria, yang ada gue malah galau di atas sana. Gue memikirkan kalo di laut itu ada 1 kapal, yang di kapal itu cuma ada gue dan si dia. Lalu kita melihat pemandangan laut berduaan. Galau klimaks di atas hysteria.

Setelah turun dari hysteria, kami melanjutkan ke wahana Pontang - Pontang. Di Pontang Pontang, gue dapet kursi yang bersebalahan sama Marco. Gue dan dia serasa kayak sepasang homo yang kebingungan mau naik wahana apa. Akhirnya gue dan Marco naik wahana itu dengan muka suram, bergoyang - goyang ke kiri dan ke kanan, buka twitter, minum, dan berteriak bajingan. Sayangnya teriakan bajingan itu enggak terdengar.

Lanjut dari Pontang - Pontang, kami mencari makan. Gue gak ikut beli, karena gue udah dibawain makanan sama nyokap tercinta. Makanan itu adalah 1 kotak nasi + ayam panggang. Kenyang luar binasa.

Setelah makan, gue, Ivan, dan Acong menaiki wahana burung tempur (bahasa inggris menurut wahana tersebut : pterodactyl fighting bird). Agak rancu ya bahasa inggrisnya, tapi yaudah yang penting naik. Ivan duduk bareng Acong. Sedangkan gue? Sendirian. Yeah I'm FOREVER ALONE dude.

Setelah memforever alonekan diri, gue, ivan, hans, acong, daniel, ebing, danesa, dan imel melanjutkan ke wahana Ontang Anting, Baku Toki (bom bom car), dan Kora Kora. Sisanya? Mereka naik wahana perang bintang dan teater simulasi. Lihatlah siapa yang paling menantang wahananya B-) *kali ini gue udah keren*. Tapi tenang aja, kita juga ketemu lagi kok di wahana Arum Jeram, dimana gue basah kuyup kayak abis disiram mbak - mbak gara - gara jadi maling jemuran.

Waktu sudah sore. Semua bingung mau naik apa wahana penutupnya. Kami pun berunding lagi.

Akhirnya wahana penutup yang kita naiki adalah : hysteria

Gue hening sejenak

"ANJRIT KENAPA HYSTERIA LAGI !!!????" teriak gue dalam hati lagi.

Akhirnya gue naik hysteria lagi. Bersama dengan orang - orang yang naik hysteria sebelumnya (tanpa alberta karena dia basah kuyup), tapi bedanya kali ini bareng sama Danesa, Danesa awalnya gak mau naik wahana laknat ini. Mungkin karena dia takut kali ya, gue gak tau juga sifat - sifat dia (ya iyalah gue nggak pacaran sama dia), atau mungkin karena paksaan gue, Daniel, Imel, Marco, Ivan, Acong, dan Hans.

Setelah naik hysteria, Danesa malah ketagihan. Kata dia hysteria keren banget. Sebagai orang yang ikut maksa dia, gue terharu.

Setelah berkelana dari Ancol, kami langsung makan di D'Cost dengan tagihan yang super panjang kayak jet coaster. Setelah makan disana, kami pulang ke rumah kami masing - masing dengan selamat sentosa.

Sampe rumah, gue masuk kamar, dan kembali galau. Seandainya tadi gue ke dufan bareng dia, cuma berduaan di salah satu wahana di sana, mungkin gue bakal merasakan kalo Dufan itu cuma milik kita berdua.

Oh iya, gue gak cuma jalan - jalan juga disana. Gue juga mengemban misi sebagai Candid Cameraman disana (ya walaupun beberapa foto ada yang sadar kamera juga)













Tiket banyak, hampir dikira jadi calo tiket





Ini bukan Nobita lagi epilepsi, suer





Calon Coverboy Trubus





Kumpulan maho sedang berunding mau godain siapa di Dufan





Para arjuna-arjuna salah tingkah gara-gara ada bidadari di depan mereka







Mereka gak kembar, cuma bajunya aja beli grosiran





Hans ngupil, semua pergi




Keluarga bahagia...





"Niatnya mau ngintip, apadaya ketahuan kamera" - Marco, mas - mas tukang ojek





Dia lagi dia lagi yang di foto -__-





"Makan dulu nak" "OGAAAAAAAAAAHHHHHHHH"





Dia lagi dia lagi.....





Keluarga Sangat Bahagia





Semoga bisa masuk pas audisi cherrybelle (kenapa gue yang ditengah yak -__-)

Sekian foto - fotonya. Sisanya ada di kamera Gaby.

Oh iya, karena skrip novel gue hilang di netbook gue (lebih tepatnya rusak dan ga kebaca sama sekali harddisknya, padahal 250GB SETAAANNNN), jadi korban - korban diatas twitternya gue masukin sini aja yah. Promosi followers mereka :p

@leonardixb <-- punya gue
@marco_n_rianto
@ipe14
@OctaIel
@kevinebing10
@dayat_hans
@wsherringford
@agathadanesa
@deliviaimelda
@vimitta
@abeereta
@LaurensiaDiva
@gabriellataniaa

Udah ya, pegel ngetiknya banyak banget. Sekian terima kasih


Salam Unyu Menye

@leonardixb

7 komentar buat posting ini:

  1. leon twitter gue mana?????? Щ(ºДºщ)

    BalasHapus
  2. yang ngantri itu gua sama imel loh yon ;P

    BalasHapus
  3. iyaiya, berarti lu jago nyelip. wkwkwk

    BalasHapus
  4. gua ga nyelip. langsung ke baris pertama wkwkwkwk
    parah banget sih lupain gaby. Ih alay namalu le wkakaka

    BalasHapus
  5. tau nih kenapa nama blog gw jadi alay -__-

    BalasHapus