Welcome!

Welcome to my blog. Feel free to read posts in this blog. Critics and Suggestions are useful for me. Thank you :)

Jumat, 25 Desember 2015

Callous Christmas

Udah 2 bulan lebih gak ngurus blog. Pada postingan sebelumnya (spoiler : festival wiabu se-Indonesia), gue pernah bilang kalau rumah gue lagi direnovasi sehingga tidak ada koneksi internet. Kali ini gue udah bisa internetan di rumah sementara gue. Kok bisa? Tinggal beli kabel panjang, tarik sendiri, colok modem, otak atik sedikit, kelar. Ada koneksi internet deh. Kalau kata cewek-cewek lucu yang lagi kekinian sih, "Yey \o/".

Sebelumnya gue mengucapkan selamat natal bagi yang merayakan natal, dan selamat liburan bagi yang merayakan libur juga. Semoga di negara ini tiap natal gak cuman bahas debat haram enggaknya ngucapin selamat natal, ya lakukanlah hal yang berguna dikit. Misalnya nonton Macaulay Culkin lagi bikin perangkap buat ngerjain pencuri di Home Alone, gitu. Seenggaknya kan dapet inspirasi bagaimana cara memerangkap wanita agar situ enggak jomblo, iya kan?

Ngomong-ngomong soal jomblo, Setiap malam natal entah kenapa gue memikirkan kapan gue bisa memandang langit malam bertabur bintang, dari atas genteng, bersama seseorang yang gue sayangi (percaya atau tidak, bayangan ini selalu muncul setiap malam natal, sejak 8 tahun lalu). Enggak, gue bukan anak ngenes yang ngemis-ngemis minta perhatian cewek. Cuman, mungkin mimpi sederhana itu masih belom waktunya, hehehe.

Karena hal tersebut, gue menyadari sesuatu pada natal di tahun ini :

Selama gue di kota ini (Solo), gue belom pernah kenalan dan ngobrol bareng (entah chatting, atau curhat) sama cewek dari daerah sini.

Oke. Gue sempet tertegun dan karena kepikiran tersebut, akhirnya terjadilah Tragedi Susu Milo*.


Bener sih. Selama gue satu setengah tahun tinggal di kota ini (karena emang kuliah juga di sini), gue jarang ngobrol sama cewek. Jurusan yang gue tempuh juga jurusan Teknik Mesin, yang notabene memang gak ada ceweknya sama sekali, kecuali di jurusan lain, itupun juga ceweknya masih bisa diitung pake jari tangan dan beberapa jari kaki. Kampus gue juga merupakan kampus yang disiplin, dimana kuliahnya ada 2 shift, shift satu jam 7 pagi - 3 sore, dan shift dua jam 2 siang - 10 malem. Kalo mau jujur, kuliah kayak gini memang mengurangi komunikasi gue dengan lingkungan sekitar gue (walaupun dibilang begini, alasan pihak kampus pasti bilang : kan kamu bisa komunikasi sama teman-teman kampusmu, bukankah mereka keluargamu juga?).

Selain itu, gue juga orang Jakarta (lebih tepatnya perbatasan Jakarta Timur - Bekasi Barat, tinggal di sebelah timur Kanal Banjir Timur, alias anak planet Bekasi), gue masih gak nyambung ngobrol sama mereka, yang tiap gue nanya pake Bahasa Indonesia, dan orang yang gue tanya jawab pake Bahasa Jawa, sehingga gue harus bilang "Mas/Mbak, saya gak ngerti bahasa Jawa", kemudian orang tersebut menjawab terbata-bata menggunakan bahasa Indonesia sambil mikir-mikir agak lama kayak menterjemahkan Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia. Gue serasa tinggal di negara Jawa, bukan negara Indonesia.

Untungnya, statement tersebut udah tidak berlaku lagi ke teman-teman kampus gue, karena gue emang udah satu setengah tahun kuliah di sini, mereka (beberapa) ada yang mengerti sih kalau gue bukan orang sini. Tapi statement tersebut tidak berlaku untuk tukang becak, pedagang angkringan, tukang tambal ban, penjual nasi padang, satpam, dan ibu-ibu bawa motor yang jam 10 malem berkendara tanpa nyalain lampu (lampu depan dan belakang, bahkan belok gak pake lampu sein) dengan kecepatan 20-40 kilometer per jam di tengah jalan (serius, di kota ini, yang kayak gitu : ada).

Untuk soal cewek di kampus, gue merasa cewek di kampus gue beda banget sama cewek pas gue masih di Bekasi. Gue gak akan melihat dari fisik antara cewek di kampus gue dengan cewek di sekolah lama gue, karena kampus gue kampus berbau "mesin", jelas "kekuatan" dan "keperkasaan"nya beda jauh.

Untuk sikap, entah mengapa gue merasa gue gak bisa deket sama cewek-cewek disini. Bukan dalam artian deket jadi pacaran (karena memang beda tipe, dan tipenya bukan gue banget, sehingga mungkin mustahil pacaran sama cewek-cewek di kampus gue). Gue merasa cewek-cewek di kampus gue lebih tertarik ngobrol sama teman-teman gue yang kasarannya se-suku. Kalau menurut gue sih, kendala bahasa dan budaya. Tiap gue ketemu cewek, dia pasti ngobrol ke cowok lain pake Bahasa Jawa, yang tentu saja gue gak ngerti. Alhasil, gue mem-bodo amat-kan setiap keadaan seperti itu.

Selama gue di kota ini, gue belom pernah denger ada cewek dari daerah sini yang mau curhat ke gue. Gue, yang semasa sekolah biasa jadi tempat curhat cewek, alias curhatzone, merasa heran. Malahan beberapa bulan lalu, gue kenalan sama cewek dari daerah Bandung karena game online, baru kenalan sehari langsung curhat banyak. Obrolan kita sih nyambung, ceweknya juga gak jelek-jelek amat. Sayangnya, gue gak menjamin kalau gue jadian sama dia bakalan mulus. Gak cuma teman game, teman sekolah lama gue juga masih ada yang curhat sama gue.

Sedangkan di sini, udah sekampus, papasan pun kadang nyapa kadang enggak. Gue merasa makin suram. Gue merasa hidup gue hanya dikeliling cowok saja.... Oke itu serem, untungnya gue masih demen cewek, tapi gue gak tau teman kampus gue ada yang demen sesama jenis atau enggak.

Gue mencoba gabung ke komunitas di daerah sini. Sayangnya, komunitas yang gue gabungin gak ada ceweknya. Oke, gue merasa makin lebih suram. Mungkin sebenarnya ada, tapi mungkin mereka lebih konsentrasi ke komunitas lain. Gue memaklumi sih, mungkin di komunitas tersebut bukan hobi yang sama dengan hobi gue, walaupun tetep gue bingung : kok gue susah kenalan sama cewek ya.

Gue merasa gue di sini makin susah mencari cewek dengan lingkungan seperti ini. Memang sih, gue selalu bilang kalau gue sedang konsentrasi "membangun pondasi untuk keluarga masa depan gue", cuman gue merasa aneh aja, kenapa cewek di sini susah buat deket sama gue, minimal ngobrol lah. Bukan gue kesepian ga ada cewek, cuman mungkin, beda daerah, beda kebiasaan. Mungkin gue yang biasa jadi curhatzone jadi enggak biasa dengan keadaan seperti ini (walaupun begini, gue pernah jadian sama cewek gegara jadi curhatzone, loh. Jangan remehkan curhatzone). Ujung-ujungnya gue, sebagai pendatang, mungkin perlu beradaptasi.

Hahaha... Kebanyakan beradaptasi, mungkin gue mempunyai banyak sekali hal-hal yang gak cocok dengan lingkungan ini (?), atau apakah karena emang banyak yang gak cocok, gue yang harus pindah (?). Mungkin karena itu, gue jadi gak punya perasaan alias menjadi Callous, sehingga natal kali ini serasa seperti Callous Christmas.

Ya, semoga mungkin malam natal yang kesekian (entah berapa tahun lagi), gue bisa memandang langit malam, bertabur bintang-bintang gemerlapan, dari atas genteng, bersebelahan bersama bintang terindah. bintang yang selalu menyinari hati gue dikala suka maupun duka, bintang yang selalu menerima gue apa adanya, dan bintangnya adalah dia, seseorang yang mungkin gue belom pernah ketemu, atau mungkin sudah pernah ketemu, tapi bintang tersebut akan kugapai, dan bersama-sama melintasi hidup dengan bintang tersebut, selamanya. Amin.


Merry Christmas




Salam Bintang Terindah

@leonardixb


*Mengapa ada Tragedi Susu Milo? Gue kepikiran itu saat lagi nonton anime sambil minum susu, pas gue taro susunya, kepikiran kayak gitu, eh kesenggol, tumpah deh. Sedih gila.

Minggu, 04 Oktober 2015

AFAID 2015 : Luck is No Excuse

AKHIRNYA GUA NGEBLOG LAGEEEE...

Berhubung rumah gue lagi di renovasi dari awal Agustus, jadi gue gak punya koneksi internet yang mapan. Alhasil blog ini udah 2 bulan gak gue urus. Maaf ya, hehe..

Anyway, terima kasih atas wish ulang tahun gue yang ke 20 saat  14 Agustus 2015. Telat ya? Gapapa, yang penting Shania Gracia lucu. Kok bisa? Nanti gue jelaskan di akhir postingan gue, yang penting baca dulu aja :)

Sesuai judul postingan kali ini, kali ini gue akan membahas tentang AFAID 2015 yang diselenggarakan pada 25-27 September 2-15 , dan  entah kenapa gue juga heran kok gue bisa ikut ya. Sebelumnya, gue gak ikut AFAID 2014 karena gue baru awal-awal kuliah. Nah, karena gue udah semester 3, jadi..... ya ada celah lah biar bisa berfoya-foya di sana. Lagipula gue juga pernah ikut AFAID 2012 dan 2013, walaupun hanya exhibition aja sih.

Perjalanan gue dari Oslo Solo dimulai dari kereta api Jaka Tingkir yang tiketnya gue beli H-5 sebelum keberangkatan gue. Saat membeli tiketnya, sisa kursi tinggal 2, dan tentu saja gue pergi sendirian. Oke gue cukup beruntung mendapatkan tiket kereta ini, walaupun bukan yang paling murah, tapi seenggaknya kereta ini termurah ke 3 dari kereta-kereta yang lain.

Sampai di Jakarta hari Sabtu, 26 September 2015, pukul 4 subuh. Iya, 4 subuh. Untungnya temen gue ada yang bangun dan bersedia menjemput gue dari stasiun. Namanya Ilham. Menurut kabar burung, hobi dia adalah tidur. pernah suatu ketika saat gathering fanbase idol group lokalan dia malah tidur di emperan monas. Pernah juga katanya saat buang air besar di WC dia malah ketiduran. Kali ini demi menjemput gue dia enggak tidur. Sangat heroik sekali. Gue sangat bangga sebagai temannya yang ikut mentertawakan dia saat tidur di monas.

Gue dijemput Ilham dan dibawa ke rumahnya yang ternyata dari stasiun ke rumahnya gak nyampe 15 menit. Nyampe di rumah Ilham, gue pun tidur.

Gue bangun jam 8 pagi. Ilham bangun jam 10 siang pagi (sesuai prediksi gue). Kami berberes-beres, lalu sarapan di warteg. Gue lupa saat itu gue di Jakarta, bukan di Oslo Solo. Ilham memesan nasi, jagung, sayur, sambel, dan teh tawar. Gue pesen nasi, ayam, mie goreng, dan es teh manis. Harga makanan dan minuman Ilham 11000. Harga makanan dan minuman gue 17000. Gue sempet syok, dan gue baru sadar, ini Jakarta, bukan Oslo Solo. Soalnya di Solo, nasi, ayam, dan mie goreng harganya sekitar 6000-8000. Perbedaan yang sangat jauh sekali apalagi di kalangan mahasiswa jomblongenes gembelnista seperti saya.

Belom apa-apa udah boros Le...

Tidak apa-apa, yang penting bisa ke Jakarta di waktu liburan yang hanya sabtu-minggu ini.

Setelah sarapan, kami ke AFAID, dan tentu saja menjalankan misi gue di Jakarta : Mencari bibit lacur cosplayer.

Gue sengaja mengincar AFAID day 2, karena gue gak ada waktu untuk hari lain, dan duit gue gak cukup untuk bertahan hidup selama 3 hari di AFAID.

Baru pertamakali masuk AFAID, saya sudah disambut Darth Vader.

Sebenarnya Darth Vader ini adalah salah satu cosplayer yang berada pada event ComiCon, event yang diselenggarakan di waktu yang sama, dan gedungnya sebelahan sama AFAID.

... Oke gue gak perlu ke ComiCon buat foto sama Darth Vader.

Masuk ke dalam AFAID, dan keramaiannya....

*********** !!! Di Oslo gue belom pernah serame dan sepadat ini.

Bersama Ilham, gue mencari bibit lacur cosplayer, dan gue sempet dapet beberapa. Lumayan sih gue bisa foto, secara foto profil gue yang membosankan dan butuh foto baru, seenggaknya sama cewek cakep di sebelah juga gak masalah kan? ^^

 Kotorin >.< Ini cakep banget gila !


 Sayangnya gue gak bisa selfie, memang bukan keahlian gue sih


 Windrunnerranger !


 Ketemu Jeanice. Hhe Hhe


Percobaan selfie pertama : gagal, tapi saya jadi king oil


 Percobaan selfie kedua : lumayan, tapi saya kena sembelih


Tadinya gue juga nyari orang yang cosplay jadi Nishikino Maki, sayangnya gue gak ngeliat. Tidak apa-apa, Kotori, Hanayo, sama Eli udah mantap kok ^^

Setelah  foto bersama beberapa cosplayer, gue ketemu sama temen-temen gue dan Ilham, diantaranya Vico, Amril, Yo, Oki, Angga (gue tulis nama aja, misalnya kalian tidak kenal gapapa lah ya). Dan gue baru sadar, temen-temen gue dan Ilham ternyata temen-temen gue saat dulu ngidol JKT48. Dunia itu memang sempit.

Gue juga diajak temen gue untuk ikut meet and greet bersama LiSA. LiSA siapa? Hmm, kalau nonton film Sword Art Online, yang bawain lagunya itu dia. Selengkapnya cek google aja.

Saat meet and greet, ternyata yang mau ikut banyak, kira-kira sekitar 90-100 orang. Alhasil meet and greet ditiadakan, dan diganti jadi tournament suit alias suten alias janken. Janken kali ini memperebutkan poster LiSA, khusus untuk 7 orang yang beruntung. Gue gak berharap banyak, jadi gue iseng aja ikut-ikut janken.

Dan ternyata gue menang dan dapet poster LiSA. Sebagai cowok yang pernah (tapi gak sering) diwaro idol lokalan, gue biasa aja.

Seenggaknya gue bawa sesuatu yang gratisan untuk dibawa pulang.

Gak mungkin gue ke AFAID gak beli apa-apa, gue juga beli barang lain kok

 Gue gak tau ini karakter evangelion yang mana, tapi gue jadi keinget mantan gue.

Lightstick Lumica Luminace 12 Warna edisi DJ Kazu. Bukan buat parkir mobil, apalagi dijadiin light-saber.

Setelah sangat puas dengan exhibition AFAID, kini ke tujuan sampingan gue : ANISONG !

Untuk AFAID kali ini gue bela-belain nonton Anisong. Kenapa? Karena artis yang gue suka satu panggung semua di hari yang sama (fripSide, LiSA, yanaginagi). Kapan lagi gue bisa ngegila.

Alhasil gue senam lampu dengan lightstick gue, dari jam 8-11 malem.

Selesai Anisong, gue terkapar lelah. Plus, lengan kanan gue sakit.

I ♥ anisong. Best anisong ever !

Selesai AFAID, tentu saja kami pesan emberan KFC. Yang bayar siapa? Gue -__-. Tidak apa-apa, kapan lagi gue bisa ngegila bareng temen-temen gue.

Setelah emberan KFC, kira-kira sudah jam 2 pagi. Gue pun tidur.

Gue bangun tidur jam setengah 11 pagi siang. Ilham bangun tidur jam setengah 12 pagi siang. Kereta menuju Oslo Solo jam setengah 1 siang. Gue belom mandi, belom sarapan, belom beres-beres tas.

Gue panik.

Alhasil gue mandi, beres-beres, beli nasi padang, dan menuju stasiun. Perjalanan dari rumah Ilham ke stasiun cuman 10 menit. Untungnya masih tepat waktu, dan gue makan Nasi Padang di kereta api. Nasi Padang Jakarta sangat berbeda jauh dengan nasi Padang Oslo Solo. Gue lebih suka yang versi Jakarta, karena pedas gurih. Kalau versi Oslo Solo, rasanya enggak pedas, malah manis.

Sampai Oslo Solo gue pulang ke rumah gue, dan tidur, untuk melanjutkan hari esok gue yang ternyata gue masih masuk kuliah.


Sampai saat ini gue masih merasakan hype Anisong AFAID 2015. Sangat keren, apalagi bersama temen-temen ngegila gue. Udah lama gue gak ngegila kayak gitu. Terakhir gue ngegila bersama teman-teman gue sekitar 2 tahun lalu, itupun juga di Jakarta.

Punya temen banyak itu enak, kemana-mana jadi gampang, ngegila bareng jadi seru, kalo curhat jadi banyak solusi, becandaan jadi kocak gila. Kesenangan yang terlalu parah berlebihan, bukan karena guest starnya, tapi karena lingkungan teman yang menguasai kesenangan :)


Well, semoga tahun depan gue bisa ke AFAID lagi, dan tentu saja lulus kuliah dengan nilai yang memuaskan



Oh iya, gue belom menjelaskan kenapa Shania Gracia lucu.


Semua dimulai dari 14 Agustus 2015 pukul 22:00.


Salam Menyeberangi Lapangan, Hanya Railgunku, Penentu Cahaya, Berisiknya Saudara Perempuan.

@leonardixb

Minggu, 19 Juli 2015

"Rhythm" Unite

Hai. Udah lama banget gue gak ngepost ya. Ya, udah mulai rada males ngeblog sih sebenernya. Selain karena pembacanya sedikit, kuliah juga bikin gue menjadi orang yang sangat sibuk.

Pas bulan Juni gue gak ngeblog karena 1 bulan dipake buat ujian praktek di tempat kuliah gue. Mungkin menurut kalian ujian praktik anak mesin palingan bongkar mesin, pasang lagi, gitu doang. Ini enggak. Ujian praktik gue.... susah dideskripsikan, karena ada gambar mesin, mengikir (bukan ngikir kuku, tapi ngikir besi), milling dan bubut (cari aja di google apa itu milling dan bubut). Yah, semoga aja ujian praktik gue lulus dengan nilai yang memuaskan. Gak ngarep banyak sih, soalnya emang background sekolah gue bukan sekolah vokasi :))

Bulan Juli awal, gue ada ujian teori. Nah ini baru ujian yang kayak anak kuliah biasanya. Kalo ujian teori, karena background sekolah gue dari SMA, yang kebanyakan baca buku terus, jadi ya gue yakin sih, walaupun nilainya yah gak bagus kayaknya. Tapi semoga aja gue lulus sih, agar bisa menyambung hidup masa depan gue untuk kerja, dan menikah, lalu punya keturunan, dan akan menjadi keluarga bahagia.

.... Pacar aja belom punya Le -___-

Bodo amat, yang penting gue sukses dulu, biar nanti pasangan gue gak usah ngerepotin pasangan gue. Prinsip pasangan gue ada di postingan ini :))

Nah, ujian teori diadakan 1 minggu. Setelah ujian berakhir, rasanya bebas. Tapi gue kayaknya jadi kurang banyak temen, alhasil gue nyari komunitas game yang gue maenin. Karena koneksi gue yang agak lebih suram dari tempat gue yang dulu di luar planet a.k.a Bekasi, jadi gue cari komunitas osu!.

Sebelum ujian. gue menemukan salah satu komunitas yang cukup terkenal sih, komunitas osu! di Solo, namanya OSRC. Tepat postingan gue hari ini, tepat juga 1 bulan gue gabung sama grup ini. Isinya? Waduh, susah dijelaskan. Pertama kali gue nanya buat gabung, langsung diterima, dan berhubung gue mau ganti nama karakter game gue (osu!, nama lama : dhike, nama baru : Fuschia, oh iya desain profil osu gw 100% photoshop buatan gue :)) ), alhasil gue langsung samperin ketua OSRC biar bisa ganti nama char gue. Gue berasa loyal di grup ini.

Selain itu, grup gue juga mengadakan buka bersama (bukber) sekitar 2 minggu setelah gue gabung OSRC. Ada kejadian absurd sih saat bukber. Karena saat itu masih ujian teori, gue memutuskan pulang lebih awal. Gue agak tergesa-gesa saat itu, karena gue udah janjian sama temen gue buat belajar bareng. Alhasil gue langsung ke tempat kos temen gue buat belajar. Setelah belajar dan pulang ke rumah, gue baru sadar...

Kok sendal gue beda sebelah ya.

Ternyata, pas gue pulang bukber, gue salah ambil sendal sebelah gue. Alhasil, saat pulang, sendal kiri dan kanan gue beda. Satu cokelat, satu hitam. Lah, yang sendalnya ketuker gimana? Dia lebih parah. Dia cuman pake 1 sendal, kaki sebelahnya telanjang kaki. Terus nasib sendal gue? Ada di ketua grup gue.

Kesimpulannya, terjadilah sinetron "Sendal yang Tertukar lalu Salah Satunya Diculik". Mungkin kalau difilmkan, bakal lulus sensor. Iyalah, pemerannya aja sendal semua, kagak ada muka, lembaga sensor mau nyensor apaan.

Tapi jangan deh, nanti yang eksis sendalnya, bukan gue. Kan yang pengen eksis gue. Nanti gue ngiri sama sendal gue, gimana ._.

Kemudian terjadilah sinetron "Leonardi vs Sendal".

Kok postingan gue jadi absurd gini astaga.


Selain OSRC, gue juga gabung grup LINE yang gue gak tau asal usulnya kenapa. Gue juga gak tau kenapa gue bisa gabung di grup LINE itu. Nama grup LINEnya aja gue gak tau apa. Hebat ya gue, orang asing gak dikenal tiba-tiba diajakin ke grup yang asing. Jangan-jangan isinya mahluk asing semua.

Nah, isi grup ini aneh juga. Total ada 32 member, yang maen osu! 31 member. 1 lagi? Main Lost Saga. Gue juga gak tau kenapa dia bisa nyasar ke grup yang katanya khusus buat maen osu! doang.

Di grup ini, well, karena hanya sebatas chatting, jadi gak bisa ketemuan bareng-bareng. Tapi grup ini lebih banyak orang yang lebih muda dari gue . Yap, karena gue anak kuliahan, dan penunggu grup itu anak SMA dan SMP (plus anak SD (yang baru mau masuk SMP), yang nyasar ke grup itu), gue merasa tua -__-

Grup ini juga punya anggotanya yang pacaran. Yang gue tau sejauh ini couple bernama ValVel. Val for Valskiel, Vel for Velonicha. Kok namanya aneh gitu. Itu nama panggilan char osu! mereka. Karena ValVel nama couple yang unik, "a" dan "e" tinggal diputer. Lucu sih. Valskiel adalah orang yang gue kira tengil (karena menurut gue nama char dia tengil), dan Velonicha adalah orang imut yang gue kira cadel (karena menurut gue nama char dia cadel, yang awalnya mungkin veronica jadi velonicha, jadi gue kira dia cadel)(dan ternyata anaknya emang cadel beneran).

Selain couple ValVel, ada juga yang suka sama Vel. Namanya Vil. Lah kok gak beda jauh. Errr, Vil ini sebenernya gak maen osu!, jadi gak ada charnya, dan karena nama asli dia ada unsur "v","i", sama "l" nya, jadi mending jadi Vil aja, kali aja cocok gitu.

Dan Vil ini adalah anak yang nyasar di grup ini, yang ga maen osu!, dan yang masih SD mau masuk SMP. Anak ini kayaknya biang masalah di grup ini ya. Tapi gapapa sih, jadi unik :))

Jadi, pasangan ValVel(Vil) selalu menghiasi LINE gue setiap hari. Lucu sih, secara gue anak kuliahan, ngeliat sepasang orang pacaran yang umurnya 18 & 19 tahun mesra-mesraan di grup, eh tiba-tiba ada anak umur 12 tahun yang suka sama salah satu dari mereka secara blak-blakan dan polos, ya polos anak kecil :))



Entah kenapa, karena kejadian ValVel, gue jadi keinget mantan pertama gue. Entahlah, keinget aja, mungkin sifatnya yang mirip dan hobinya yang sama. Seenggaknya untung hanya sepintas saja keingatnya.
Tapi, mantan tetaplah mantan, hanya memori dan kenangan, yang tidak akan terbawa kedepan, dan nanti akan terhapus oleh pasangan masa depan.

Asik tiba-tiba gue bisa bersajak :))

Well, sekian postingan gue yang rada gak jelas, tapi kayaknya kali ini lebih gak jelas dari postingan sebelumnya. Semoga gue bisa lulus tingkat 1 dengan tenang, dan bisa menyelesaikan kuliah gue dengan selamat sentosa.


Salam Fuschia

@leonardixb


Minggu, 24 Mei 2015

Callback Love

1 bulan udah ga ngeblog. Bulan ini adalah bulan yang membuat gue cukup sibuk. Yap, semester genap kuliah gue udah mau selesai, dan gue banyak kerjaan, sekaligus minggu ini gue ujian praktik untuk kelulusan. Semoga gue sukses, ya :)

Di tempat kuliah gue, kerjaannya banyak banget, dan gak bisa dikerjain di rumah. Ya iyalah, yakali gue kudu beli mesin bubut pribadi buat ngebubut kerjaan gue di rumah, bisa-bisa didepak gue.

Yap, gue sebagai anak teknik mesin, yang konon katanya susah dapet pacar. Bener sih, di jurusan gue gak ada ceweknya sama sekali. Isinya batangan semua. Untung gue gak beralih prioritas untuk mencari masa depan. Jadi? Ya gue sampe sekarang belom pacaran :)

Dan itu menjadi permasalahan gue pada bulan ini.

Semua berawal ketika internet provider yang paling gue benci mati. Gue mau gak mau harus menonton stock anime yang udah gue download sebelum-sebelumnya. Alhasil gue menonton anime yang berjudul Eureka 7. Bercerita tentang apa? Gue gak mau ceritain, mending kalian nonton sendiri aja. Enak aja masa blog gue jadi tempat sinopsis film.

Pada pertengahan episode, entah kenapa otak gue tiba-tiba berproses...

Eureka 7, adalah anime rekomendasi gue untuk seseorang yang dulu gue suka, alias gebetan gue pada masa lalu. Tokoh karakternya, mirip gebetan gue (gebetan yang sebelum gebetan ini)(gebetan banyak amat le, jadian kagak).

Nah ini masalahnya.

Gue jadi flashback saat gue dulu sedang ngegebet dia. Entah kenapa tiba-tiba keinget lagi, seakan-akan kayak elu lagi nyari benda yang dibutuhin gak ketemu-ketemu, tapi pas lagi gak butuh tiba-tiba benda itu nongol dengan sendirinya.

Itulah yang gue alami saat ini. Disaat gue sedang lagi di minggu ujian kenaikan tingkat, tiba-tiba gue mendadak galau.

Sekarangpun gue keinget pertama kali gue ketemuan sama dia, karena kecelakaan kecil yang gue buat sendiri, terus gue minta tolong dia, dan dia mau nolongin gue. Sejak itulah gue mulai berkenalan dengannya, dan mencoba lebih mengenali dia, yang pada saat itu katanya orangnya anti-social.

Kemudian berbulan-bulan gue ngobrol sama dia, lama-lama muncul benih mungil yang akan tumbuh rindang bernama : kebersamaan. Loh kok kebersamaan, kenapa bukan cinta, atau sayang, atau  kangen, atau rindu, atau tetek bengek lainnya yang apalah gue ga tau namanya? Karena gue yakin, gue gak bisa mendapatkan dia.

Pesimis amat Le? Memang begitu keadaannya. Dari segala sisi gue dan dia memang bertolak belakang. Dia pintar, gue kurang pintar. Dia putih, gue coklat.  Dia bookworm, gue gamer. Dia kaya raya, gue kaya gembel. Dia tinggi, gue........... lebih tinggi dari dia sih, tapi ideal lah kalau gue sama dia jalan bareng. Memang benar, harusnya pasangan saling melengkapi, yang berarti masing-masing mengisi kekurangan pasangannya dengan kelebihan dirinya. Gue bisa aja ngebantuin dia dalam hal komputer karena dia gaptek, dan dia bisa ngajarin gue tentang pengetahuan yang ada di sekolah.

Kami melakukannya, tapi tidak menjadi pasangan, karena kami yakin, kami masih membangun pondasi masa depan, untuk pasangan nanti, agar saat kedepannya nanti kelak gue dan pasangan gue sudah berada di posisi yang cukup mapan, sehingga bisa menlanjutkan sisa hidup di dalam keharmonisan.

Jadi gue dan dia memang gak memutuskan untuk pacaran, karena kami masih konsen untuk pendidikan kami dulu (bahasa kerennya : pondasi masa depan).

.... Bilang aja Le lu udah yakin ditolak di awal makanya lu mengurungkan niat buat jadian sama dia. Mungkin itu sisi lainnya, tapi gue dan dia sepakat untuk memang tidak mencari pasangan dulu, baik gue mencari cewek lain, dan dia (mungkin) tidak mencari cowok lain.

Karena kegalauan yang absurd itu, gue keinget pas pertama kali gue menggambar manga dengannya. Dan di rumah gue yang sekarang, setelah lebih dari satu tahun tidak menggambar manga, karena anime Eureka 7 itu, akhirnya gue mulai berlatih lagi menggambar manga, mulai dari mata.

Latihan gambar mata, tetep aja jelek. Maklum 1 tahun enggak corat coret lagi.
Itu mata siapa? Ceritanya gue mau latihan mata seperti Eureka pada anime Eureka 7. Memang jelek gambar gue. Tapi tiap goresan pena pada gambar tersebut, banyak ingatan yang muncul saat gue menggambar.
Mata, adalah gambar pertama gue dengannya. Pertama kalinya gue latihan menggambar manga dengan dia, dan gambar pertama adalah mata.  Maka dari itu, setiap kali gue menggambar mata pada suatu tokoh, yang gue keinget adalah saat gue dan dia bersama-sama latihan menggambar, sekaligus mengingat saat gue pertamakali bertatap mata dengan dia, pandangan matanya yang membuat gue berasa "wah", dan membuat bekas yang cukup lama tergambar di pikiran gue.

Gue teringat saat pertama kali dia ketawa, saat itu gue bikin lelucon tentang temannya, dia ketawa, sampe jatuh (iya, dia jatuh dari kursi, untung lantainya gapapa). Entah kenapa, tawa dia itu beda sendiri dari manusia pada umumnya. Tawa dia itu seperti.... ya aneh lah, susah dideskripsikan. Bukannya susah sih, tapi susah banget (?).

Selain tertawa, dia juga pernah sedih. Pernah dia sedih sampe nangis, kemudian dia mukul-mukulin tangannya ke meja kayu. Pertama, kedua, ketiga, dia pukul terus sambil nangis. Gue gak tahan. Saat mau mukul keempat, gue menghadang mejanya, sehingga tangan gue yang kepukul. Mejanya gapapa, tangan gue biru memar. Kemudian gue dikatain bego. Lalu gue ketawa, dan dia mulai ketawa dan mulai menghapus kesedihannya karena tindakan heroik gue terhadap meja yang dia sakiti, karena gue punya perasaan peri-kemejaan.
Pernah juga gue (kebetulan) ngerjain tugas bareng dengan dia. Walaupun tugas kami beda pelajaran, entah kenapa ngerjain di satu meja, dan selesai bersama-sama. Memang berasa aneh saat mengerjakan, tetapi diakhir kita canggung sendiri dan tertawa bingung : gimana ceritanya pelajaran kimia dan bahasa sunda bisa dikerjakan satu meja dan selesai bersamaan?

Gue juga pernah ngajak dia nonton konser bareng, merasakan atmosfir yang sama. Gue keinget dia pertamakali kagum melihat orang bernyanyi di atas panggung, dan kebetulan gue di sebelahnya. Kami serasa menonton konser berdua. Seru, sekaligus menyenangkan. Paket double, melihat orang yang dikagumi di atas panggung, sekaligus melihat dia di sebelah gue bahagia.

Tiap goresan pena pada gambar mata itu, banyak memori yang tergambar di pikiran gue. Saat-saat gue masih di rumah gue yang lama, masih cukup dekat dengan rumah dia, masih bisa melihat wajah dia di pagi hari, dan saat pulang, walaupun jalan pulang kami hanya satu arah pada setengah perjalanan (ada pas perempatan, gue belok kiri, dia belok kanan), tetapi sampai rumah seakan-akan kami seperti satu arah kembali.

Mungkin ini yang dinamakan rindu yang dipaksa dipendam. Mencoba untuk dipendam, ditahan, selama mungkin, tapi karena suatu hal yang mengingatkan, kerinduan itu meledak, seperti saat ke WC, buang air besar, ditahan terus, pas dilepas, jebret, blepetan semua. Ternyata orangnya lagi diare. Jorok gila.

Namanya juga memori, walaupun memang sudah dipaksa untuk dilupakan, dia akan muncul lagi tiba-tiba, seperti bintang jatuh, muncul tiba-tiba, dan hilang tiba-tiba. Yap, mungkin nanti memori antara gue dengannya akan hilang tiba-tiba, walaupun nanti akan muncul kembali tiba-tiba, entah kapan.


Alhasil minggu yang harusnya gue pikirin buat konsentrasi ke ujian kenaikan tingkat gue, mau gak mau harus bercampur aduk sama kegalauan gue akan masa lalu. Semoga gue tetap survive, dan nilai ujian gue bisa melebihi nilai minimal, dan membuat gue dan orang tua gue puas, sehingga pondasi masa depan gue kuat, dan masa depan gue bisa memiliki cahaya kecil, yang nantinya akan menjadi terang benderang, dan akan menjadi seterang matahari saat gue bertemu dengannya.


Salam Pendam

@leonardixb

Minggu, 29 Maret 2015

Salah Tingkah Bersama Customer Care

Tumben ngeblog lagi. Entahlah, mungkin karena hari ini menurut gue hari yang aneh bagi gue, alhasil dengan (sama sekali) tidak terpaksa, gue post tentang kejadian hari ini yang bagi gue sangat absurd.

Biasanya setiap hari Minggu gue bangun jam setengah 9 pagi. Enggak, gue bangun jam segitu bukan buat ke gereja. Oh iya, selama gue di Solo gue belom pernah ke gereja (kecuali kalo acara gereja dari kampus). Kok gitu Le? Parah anak atheis. Enggak gitu, karena gue pernah ketiduran di gereja di daerah sini karena aransemennya yang membuat gue ngantuk, alhasil daripada gue memalukan keluarga gue dan keluarga masa depan gue, gue gak ke gereja.

Terus? Yaudah gue di rumah aja doa biasa, toh kalau gue rajin ke gereja enggak menjamin gue 100% masuk surga.

Udah ah jangan bahas agama lagi, nanti salah kaprah aja muncul pikiran aneh-aneh :))

Balik lagi ke setengah 9 pagi. Kenapa gue bangun jam segitu? Karena jam segitu ada acara yang sangat gue senangi, yaitu...


Bima Satria Garuda.


Kok bocah banget Le? Yaelah, yang gue seneng kan gak sama kayak lu. Setiap orang ada kesukaannya masing-masing. Terus kenapa pengen nonton Bima Satria Garuda? Karena ada mantan oshi yang bernama Stella Cornelia Winarto gue demen tokusatsu juga sih, jadi ya pengen liat aja Kamen Rider lokal itu kayak gimana sih, ternyata yah bagus juga sih bagi gue, serunya dapet, kocaknya dapet, walaupun gak stabil sih tapi seru.

Dan bagi gue, masa kecil gue jauh sangat menyenangkan sekali daripada masa kecil anak kecil jaman sekarang. Trust me :)

Oke balik lagi. Biasanya gue bangun jam setengah 9 pagi pakai alarm handphone gue. Tapi hari Minggu kali ini, alarm handphone gue gak berbunyi, padahal udah disetel. Alhasil gue bangun jam setengah 10 pagi.

Ketinggalan nonton Ci Stella Bima deh :(

Handphone gue yang baru emang aneh sih. Dari awal beli handphone, baru 3 hari beli, ngecharge gak mau full, mentok di 80%, direstart dulu baru mau 100%. Standby, paling didiemin 18 jam juga sisa 15%. Alarm suka gak bunyi (jadi kali ini ketiga kalinya alarm gue gak bunyi, dua kali sebelumnya membuat gue telat kuliah). Buat browsing juga suka ngehang. Sebenernya gue tau kelemahan handphone ini sejak sebelum beli sih, cuman karena saat itu masih pake duit bokap, dan bokap yang nyuruh gue beli handphone itu, alhasil mau gak mau ya terpaksa nurut.

Karena kelaknatan handphone tersebut, dengan bekal tabungan (yang rencananya buat) keluarga masa depan gue, alhasil gue habiskan 95%nya.

Sedih... Gila...
Crazy... Sad...

Yap, gue beli handphone baru. Yang lama? Masih ada, cuman gue gak pake aja. Ngapain pake handphone yang membuat gue gak bisa menonton Ci Stella :(.

Jadi kira-kira umur handphone gue (yang aneh) itu sekitar 3 bulan di tangan gue.

Kemudian gue membeli handphone baru, masih satu merek, tapi beda tipe, dan tipenya lebih tinggi sedikit daripada handphone gue sebelumnya. Kali ini semoga gue gak salah pilih.

Setelah gue membeli handphone itu, ternyata slot SIM Cardnya gak cocok, karena handphone tersebut kecil. Alhasil gue harus potong SIM Card ke customer care operator gue.

Dan disinilah keabsurdan gue terjadi...

Sesampainya di customer care, gue ketemu sama mbak-mbak customer carenya.

ANJIR CANTIK BANGET SUMPAH GAK BOONG.

Seriusan. Gak make up tebel, mukanya natural, cantik. Setelah sempet saling tatap-tatapan, gue baru sadar, ternyata mukanya mirip member JKT48.

AH ELAH LE BAHAS JEKATE LAGI. Bodo amat, postingan gue ini.

Kali ini muka mbaknya itu mirip member JKT48 bernama Sofia. Siapa dia? Kok gak terkenal. Dia member generasi ketiga, emang gak terkenal kok, tapi dia bikin temen-temen gue jadi demen sama dia loh.

Kira-kira muka Sofia itu kayak gini :


Serius, asli mirip 95%. Kali ini mata gue gak boong.

Jadi kira-kira mbak itu umurnya 20 tahun keatas, gak nyampe 30 tahun. Kita berdua ngobrol dengan canggung, entah kenapa. Mau buka handphone gue, gue kesusahan, dia mau bantuin, dia gak bisa juga, gue yang buka, gak bisa juga, dia yang buka, gak bisa juga...

Gitu aja terus sampe Mad Dog berantem lawan Chuck Norris.

Alhasil entah sampe keberapa kalinya, handphonenya kebuka juga. Kita saling tertawa gak jelas. Setelah dicek slotnya, dan SIM Cardnya dipotong, kemudian dimasukan ke handphone baru gue, dia gak bisa masukin. Alhasil gue yang masukin. Dia ketawa. Gue juga ketawa.

... Berasa absurd.

Setelah ketawa gak jelas itu, gue tanya harga servisnya berapa. Pertanyaan yang sebenernya bodoh sih. Cuman potong SIM Card aja kok ada harganya. Dia membalasnya "gratis", sambil tersenyum. Gue senyum juga. Alhasil gue bilang terima kasih, dia juga bilang terima kasih, dan gue senyum, dia juga senyum.

... Aneh.

Entah kenapa setelah kejadian itu, gue pulang ke rumah, dan kepikiran sama seseorang yang dulu gue pernah suka (alias: mantan gebetan). Dulu pertama kali ketemuan sama mantan gebetan gue, salting juga, senyum juga, absurd juga.

Yang jelas sih mbak customer care tadi bukan calon gebetan gue ya.

Cuman kejadiannya itu, bikin gue merenung akan masa-masa gue sama mantan gebetan gue saat gue masih di Bekasi, dimana saking akrabnya gue sama dia, disangka pacaran, padahal enggak. Iya sih gue juga gak bakal jadian sama dia, mulai dari beda pandangan, dan beda tingkat pemikiran juga.

Kok jadi galau mellow gini ya. Di pikiran gue banyak yang gue kangenin. Mulai dari rumah lama, lingkungan lama, temen lama, oshi lama, hingga mantan gebetan lama. Emang ada gebetan yang baru? Gak ada sih, susah cari cewek di jurusan mesin :(


Well, semoga mbak customer care tadi hidupnya sukses kedepannya dan hidupnya lancar aman tentram damai sejahtera, karena senyumannya bikin gue terhibur atas kekesalan gue gak bisa nonton Ci Stella Bima Satria Garuda.


Salam Salting

@leonardixb

Minggu, 01 Maret 2015

Sepercik Racauan Anak yang Susah Beradaptasi

AIEEEE.... Udah 2 bulan gak ngeblog. Rutinitas gue sebagai anak kuliah membuat waktu senggang gue buat ngeblog menjadi kosong. Bukan karena tugas kuliah sih, tapi karena gue kebanyakan main game online aja.

... Tumben Le main game online, udah pensi ngidol lu?

Astaga bahasannya idol lagi. Cek postingan gue yang terakhir deh.

Jadi kali ini mau posting tentang apa ya?

Apaan ya
Apaan y
Apaan
Apaa
Apa
Ap
A
Au
Auk
Auk g
Auk ga
Auk ga a
Auk ga ad
Auk ga ada
Auk ga ada i
Auk ga ada id
Auk ga ada ide

.... Gila Le alay banget. Gak alay sih, biar gue kekinian gitu kayak ngikut jaman.

Gue jadi lupa mau ngomongin apa.

Hmm rutinitas gue aja deh. Jadi di tempat kuliah gue ada 2 shift. Shift 1 kuliah jam 7 pagi - 3 sore. Kayak sekolah ya. Iya, kayak sekolah, gak kayak kuliah temen-temen gue di Jakarta atau Bandung. Temen-temen gue kuliah paling jam 7-10, ini lagi 7-3, kayak sekolah banget.

Shift 2? Jam 2 sore - 10 malem.

Gila kayak orang kerja aja. Emang begitu sih, ya mau diapain lagi, gapapa sih sekalian latian mental dan fisik kalo diajak capek malem-malem, apalagi nanti kalau udah malam per... *dibekep* *saya innocent*

Oke lupakan soal malam pertama tadi. Eh keceplosan. Yaudahlahya udah dewasa ini pikirannya jangan macem-macem aja.

Kalo kangen sama rumah asal yang letaknya di perbatasan ibu kota sih, kangen lah ya. Entah kenapa disini gue berasa kurang adaptasi, terutama penyebabnya kendala bahasa. Ya... di sini mereka lebih bisa bahasa Jawa daripada bahasa Indonesia. Aneh? Gak sih, tiap daerah emang beda-beda tentang dominan pembelajaran bahasanya. Mau gak mau ya gue terima, gue nanya bahasa indonesia, dijawab bahasa jawa. Gak ngerti yaudah, mau gimana lagi, gue gak ngerti bahasa jawa juga.

Tapi masih pengen banyak hal yang dilakukan di Jakarta, kayaknya ada yang kurang. Lebih tepatnya gak pernah kurang sih, karena kebanyakan kebahagiaan gue bersumber dari teman-teman gue disana. Di Solo kesepian dong? Enggak. Nanti akan ada waktunya dimana gue bisa mendapatkan kebahagiaan gue sendiri yang berasal dari temen-temen gue di sini, walaupun mungkin lebih susah karena kendala komunikasi.

Seandainya aja gue punya jurus rahasia teleport yang bisa bikin gue ke Jakarta dalam hitungan detik, mungkin kesepian gue gak bakal sesuram kayak sekarang.


Soal masalah pengendara disini sih, pasrah gue. Sampai saat ini gue udah hampir nabrak 3 motor, 4 sepeda, dan 3 pick up. Plus gue jatoh dari motor satu kali karena mobil ngerem mendadak akibat ada ibu-ibu bawa motor langsung belok tanpa lampu sen. Kira-kira rentang waktu dari posting terakhir gue cuman beda 2 bulan, tapi udah nambahnya lumayan. Pasrah dah gue. Gue gak tau tata cara aturan mendapatkan SIM disini bagaimana, kok bisa pengendara yang gak layak kayak gitu bawa kendaraan di jalan raya. Pengen gue klakson, kasian. Gak diklakson, seenaknya sendiri. Gak ngerti lagi.

Yah, sekali lagi, harus adaptasi. Tapi semoga keparahan mereka dalam berkendara tidak menular ke gue.

Oh iya, pertokoan. Jangan pernah mau nyari barang di hari Minggu. Entah kenapa di hari Minggu mayoritas toko pada tutup semua. Pernah keluarga gue sedang kehabisan air galon, nyari tukang galon keliling komplek. Total tukang galon di komplek perumahan ada 3, tapi 33nya tutup semua. Watdefak. Alhasil akhirnya tuker di supermarket yang jaraknya cukup jauh dari komplek. Gak cuman soal galon aja sih, sembako, makanan, alat elektronik, entah kenapa hari Minggu merupakan hari yang benar-benar harus dimanfaatkan bagi mereka. Mungkin mereka udah males cari duit kali ya. Tapi ya harus adaptasi deh, belajar (mau gak mau) menimbun barang.


Hmm gue bingung mau posting apalagi. Sebenernya masih ada beberapa ide lagi sih, tapi "gap"nya terlalu besar, takutnya malah jadi prasangka buruk. Sekian dulu aja deh.



Salam yang sedang Chikangen sama yang Dhikejauhan sana

@leonardixb